Bukankah saya kurang kerjaan? Nggak juga. Saya cuma bingung ini mau apa. Tugas sepertinya tidak ada, saya ulangi sepertinya tidak ada, jadi semakin bingung bingung bingung. Hahahaha
Lebih menyebalkan lagi, ini laptop kemaren dua hari ngambek nggak mau nyala, padahal lagi banyak tugas yang musti dibikin. Dan hari ini, pagi tadi, dia begitu pengertiannya mau menyala dalam kondisi, maaf, tidak begitu dibutuhkan lagi. Begitu kira-kira.
plis ya laptop, butuhnya tuh kemaren, jadilah tugas yang harusnya digital, malah dibikin pop up gitu, baru kemudian didigitalkan, melalui foto tentunya. Karena kamera saya inilah satu-satunya gadget yang memungkinkan untuk dimafaatkan bikin tugas #sigh

Nah, gambar di atas itu hasil kurang kerjaan saya itu. nggak jelas memang, comot sana comot sini. eerrrrr
duh ini post apaan sih

sebaiknya saya tidur saja, bosan juga nungguin anak-anak rame di twitter. jam digital masih menunjukkan pukul 21:59. terlalu sore untuk ukuran anak dkv ngoceh gitu -_-"
muak juga mendengarkan celotehan-celotehan sok imut mbak kos. ah sumpah, malam ini begitu menyebalkan.
jalanan masih basah oleh hujan sore tadi. udaranya sedikit dingin padahal saya nggak mandi *ups*
bulan dan bintang tidak jadi berkencan, langit merona kemaren itu, marah, cemburu kepada bulan, ternyata bulan selingkuh, mendung.




Saya hendak bermain api, tapi tenanglah, sudah saya siapkan seember air untuk mematikannya, jika tiba-tiba api ingin membakar saya

*hening* *ngakak*

Mungkin, saya memang harus benar-benar berpikir dan bertindak dewasa. Yah.. inget umur juga sih..Hahha.. entahlah, apakah langkah yang saya ambil ini tepat atau tidak di mata-Nya. Yang jelas, saya bebas sekarang. Tidak terombang-ambing lagi. Tidak membohongi diri, dan tetap berusaha menjadi lebih baik. Kita! Ya kita, bukan saya lagi
Welcome, bring me to go somewhere faraway from here, dancing in the rain~




Mengobrak-abrik apa yang ada dalam pikiran saya. Bagaimana? Menyenangkan bukan? Jelas, karena saya sudah menamatkan ratusan lembar buku, hanya demi, mm.. sesuatu yang jarang sekali orang impikan. Namun ketika itu terwujud, sudah, dunia berada tepat di genggaman telapak tangan. Ya, semuanya telah diatur Yang Diatas.. Mengirimkan teman-teman yang berjalan bersama saya merealisasikan angan tak terduga saya. Saya ingin melihat pantai. Dan itu terwujud, kemarin. Atau mungkin ketika saya tiba-tiba kangen menikmati es krim [setelah sekian lama terlupa], Tuhan mengirimkan seseorang yang dengan tiba-tibanya mentraktir saya es krim :D. Ah... Tuhan memang baik. Baik sekali! Terimakasih! Setidaknya, angan kecil itu, yang sedikit menenangkan hati saya yang sedang sekarat.

Sendang biru. Perjalanan memakan waktu kurang lebih 2,5jam dari Kota Malang. Tiket masuk perorang 7 ribu.

Read more »



Hallooo... :p
Liburan semester kemaren saya isi maen ke tuban ke rumahnya mella barng sama si tyo (telat banget postingnya -_-). Setelah liburan sebelumnya saya khatamin pulau garam madura dan banyuwangi bersama keluarga, atau yang lebih lama lagi dan mengesankan bersama mutiaJogja. Entah, setelah jogja itu, rasanya emang pengen banget tiap liburan semester njelajahin satu persatu kota-kota di Indonesia. Malang sudah bosan. Masak 19 tahun ngendog disini aja, ga pernah kemana-mana. Setidaknya, masa muda saya bisa punya banyak cerita yang suatu saat nanti bisa diceritain ke anak cucu #eh :D
Baiklah, here we go!

Read more »


apa adanya

Saya bukan benar-benar saya, ketika di depanmu, pun ketika saya corat-coret tak penting di sini. Menuliskan apapun yang terlintas, dengan transparansi yang saya tahan sendiri. Bukankah seharusnya tidak? Sengaja memang, karena manusia adalah rahasia. Tidak perlu mengumbar. Tentu. Sebentar, jangan pernah katakan saya pembohong dengan kelakuan saya ini. Saya cuma, entahlah, saya juga tidak mengerti kenapa saya jadi seperti ini. Bosan. Kemudian masa depan tak semenarik dulu. Mmm.. gimana ya saya akan bercerita? Mungkin begini, hati saya sudah kotor dan rentan penyakit. Penuh dengan sesuatu yang benar-benar bisa memecah otak saya. Sesuatu yang sebenarnya tidak nyaman namun tetap dipertahankan. Sesuatu yang seharusnya diceritakan namun sangsi untuk dibagi. Begitulah saya. Hal yang sebenarnya sangat tidak saya suka. Selalu, selalu  menjadi bukan saya. Ah.. saya................... -_-"
Jadi saya membaca ulang tulisan ini, dan saya bingung sendiri. Intinya? Pokok pikirannya ? Nggak ada. Saya semakin gedhe kok ya semakin rumit ya. Saya rindu berpikir sederhana. Bagaimana? Hahha.. sudahlah, berada dalam kamar sendirian pas hujan memang selalu membuat saya begini. Tidurlah, ajak saya kedalam mimpimu yang menyenangkan itu ya ? Janji? :) karena saya jarang mimpi indah
Mungkin besok saya perlu membeli es krim. Ya, es krim selalu bisa menenangkan saya. Titik.





PLN, TELKOM, PDAM
Ehm, berhubung semester ini saya menjabat jadi bendahara kostan (prok prok prok #eh), saya yakin postingan ini penting banget. Soalnya suka lupa sih url buat nge cek tagihan pdam sama telpon apa.. jadinya, biarlah ini nampang sejenak disini ya...  nggak banget sih, tapi mau gimana lagi? #ngooook

http://dwipresent.wordpress.com/info-tagihan/

sebagai pengingat, dan mungkin ada yang mau selalu ngingetin. Hahaha
enak, ga perlu ke telkom buat nanya tagihannya berapa, cukup buka link diatas, trus buka link nya lagi, trus masukin nomor" bla bla bla ... maka jreng jreng jreng *NONGOL*




entahlah, akhir-akhir ini saya jadi cengeng :|
*loh kan, kenapa kalimat ini yg beberapa hari ini lagi yang muncul?* pukpuk saya

hmm.. baiklah mungkin untuk memperbaiki suasana hati saya, sepertinya saya mau cerita sepucuk dari jari kelingking tentang sekolah saya dulu. Man 3 Malang ...... images story aja ya.. :p
here we go... my loved m3m

berlokasi di Jalan Bandung 7 Malang, salah satu kawasan  pendidikan

Read more »




mahasiswa DKV tersesat
ini poto emang ga ada hubungannya sama postingan dibawah.
tapi entah kenapa saya pilih ini buat nongol di sini. hahaha
Bukan, bukan karena postingan kali ini berisi tulisan rahasia, bukan pula tulisan kode untuk seseorang. Ini hanya dikarenakan saya menulis ini ketika lampu padam, hanya diterangi cahaya dari layar ponsel. Tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya bisa berbaring di kasur, kedip-kedip mata, dan percayalah ini membosankan! Tapi rabbanaa maa kholaqta haadzaa baathilaa, maka dari padamnya itu lahirlah tulisan ini. Memutuskan menulis kembali dibuku A4 saya, merasakan goresan telapak tangan beradu bersama kertas yang lama sekali tidak saya lakukan. Ya, karena semuanya kini serba digital, sampai lahirlah kita-kita sebagai manusia digital. haduu, ini apasih? 
Mmm... karena saya selalu dan selalu terlalu ambil pusing sama yang namanya "judul".
Jreeeng jreng jreng .... lahirlah "Tulisan Gelap"

Read more »