Berpetualang. Salah satu hal yang saya suka. Mengapa? Agar ketika kembali ketempat asal dengan pandangan baru yang lebih berwarna. Kemudian, orang-orang akan menyambut kedatangan kita kembali dengan cara berbeda juga. Akan terasa lebih hangat dan bahagia. 

Kembali ketempat asal, tidak akan sebahagia itu jika kita tidak pernah pergi meninggalkannya.




Entah berawal darimana tiba-tiba saya punya keinginan, tiap liburan semester yang panjang sepanjang jalan kenangan setidaknya ada satu tempat yang akan saya kunjungi. Menyenangkan sekali ketika menginjakkan kaki di tempat baru, menikmati suasanya sejenak. Kemudian rasa syukur menyeruak seiring deru napas. Rasa syukur telah terlahir di Indonesia. Tanah pertiwi yang begitu mengagumkan. Tercatat tanggal 15-18 Juli yang lalu saya dan semua teman sekelas [rencananya tapi, tapi akhirnya hanya 7 pejuang saja yang join] mendaki gunung tertinggi Pulau Jawa, Semeru. Pengalaman pertama mendaki gunung memang dan langsung Semeru, nekat sekali kan? Haha. Persiapan pra pendakian dilakukan via online, karena kami memang berada di posisi rumah masing-masih.

Sekitar pukul 5.00 saya sudah beranjak dari kosan, naik AL menuju Arjosari bersama Mella. Kami bertujuh memang janjian di Arjosari. Ketika sampai, belum ada seorangpun dari mereka yang datang [saya emang rajin kok. haha]. Sampai akhirnya sekitar pukul 7.00 perjalanan kembali dimulai, naik AT, angkutan umum menuju tumpang. Di sana kami tidak langsung naik jeep/truk/pickup menuju Ranu Pani, membeli kebutuhan yang kurang dan mempersiapkan segala kelengkapan administrasinya. Baru kemudian pukul 9.00 kami berangkat. 

persiapan di Arjosari
Perjalanan Tumpang-Ranu Pani ditempuh 1,5 jam dengan jalur khas pegunungan. Udara segar dan dingin, pepohonan, jalan berliku, berbatu, jurang terjal, semuanya terasa mendamaikan. Aaah.. senang sekaliiiiiii :)



Berhenti dulu di persimpangan menuju Gunung Bromo. Itu si Surya lagi muntah. 
Pukul 11.00 sampai di Ranu Pani. Makan, mengurusi registrasi, dll. Dan Pukul 13.30 perjuangan dimulai ! Yeah! Bismillah

Sebelum pemberangkatan.
Itu tas yang ditengah itu yang paling gede, bawaane yang motret foto ini, Bagas :D

Welcome guys. It's the start of awesome adventure.
Jalanan menanjak, jurang curam di sisi adalah hal yang kami temui sepanjang perjalanan. Ohh.... ini perjuangan sekali memang, cauca yang mulai mendingin berkabut, napas berburu, pundak dengan beban berat, dan kaki yang tetap harus melangkah meskipun sebenernya enggan lagi melangkah. Pos 1, Pos 2 terlewati, kemudian setelah itu kelompok kami terpisah menjadi 2. Toma, Malda, Mella, dan saya berangkat duluan sementara kelompok Bagas, Surya dan Tyo di belakang. Sesekali berhenti untuk melepas penat dan perjalalan berlanjut. Perjalanan menuju pos 3 semakin diperparah dengan turunya gerimis, jalanan licin, dan suadah mulai gelap. Kecepatan diperlambat, ekstra hati-hati. Dan penderitaan yang teramat dalam [ceileh] adalah kami berempat tak ada satupun yang membawa senter. Akhirnya kami nebeng-nebeng ke pendaki lain yang  kebetulan sama-sama berasal dari UM. Pos 3 lewat, berarti tinggal satu pos lagi. Entah bagaimana nasib kelompok belakang, kami tak tahu. Rasa khawatir pun sesekali muncul karena mereka tak keliatan meskipun kami benar" memperlambat dan menunggu. Malda berkali-kali terpelesat jatuh. Keringat, tanah,  dan air hujan bercampur. Megenaskan seka;i keadaanya. Iya, banget! 

Kemudian cahaya seperti bintang jatuh yang berserakan mulai terlihat di sana. Itu cahaya dari tenda-tenda yang terlihat indah sekali dan ramai sepertinya. Entah seberapa jauh, penglihatan buruk. Berarti pos 4 semakin mendekat. Alhamdulillah. Ah.. benar-benar capek. Setelah sampai di bawah pos 4, rombongan penolong lampu berpisah dengan kami. Mereka memutuskan untuk mendirikan tenda disitu. Sementara kami harus menunggu teman" yang dibelakang sana entah diman. Ah.. mas-mas mbak-mbak makasi ya atas lampunya . Trimakasih buanyaaaaaaak :")
Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya rombongan kami lengkap. Perjalanan ternyata belum selesai karena kami akan mendirikan tenda di sisi lain Ranu Kumbolo.
Pukul 20.00 tenda mulai didirikan. Keindahan Ranu Kumbolo belum terihat, yang bisa dinikmati saat itu adalah taburan bintang di atas sana. Langit malam itu, langit Ranu Kumbolo cerah, ada bulan juga yang sepertinya tersenyum menyambut kami. 
Istirahat dan istirahat. Kemudian terlelap


-Minggu-

Kegiatan pagi pertama yang dilakuakan adalah mebuka pintu tenda kemudian duduk bersama menikamati tayangan ajaib yang indah tiada tara [kyaaaa :3] Sunrise.

Pagi pertama di Ranu Kumbolo

Embun pagi 
Setelah itu jalan-jalan menikmati udara pagi yang benar-benar dingin. Brrrr

perempuan-perempuan tangguh #eh


Ranu Kumbolo BW

Bersiap-siap menuju naik tanjakan cinta menuju pang bungan lavender [katanya sih]

Air ini duingiiiiiiiii banget
Tanjakan Cinta
Dilihat-lihat tanjakan cinta itu kayaknya tidak tingi" sekali. Tapi pas mendaki.. Fiuh.. lumayan juga ternyata, lumayan capek. Haha. Why called Tanjakan Cinta ? Karena tanjakan itu berada diantar sela bukit yang terendah di tengahnya. Bentuk bukit itu seperti atasan bentuk hati, melengkung dua kali.
Ada mitosnya juga, bahwa siapapun yang naik terus dan tanpa menoleh kebelakang, maka nama seseorang yang disebutnya itu akan menjadi seseorang yang spesial. Haha.. ya kalau ini mah terserah ya percaya apa tidak. Semangat buat TYO !

Akhirnya setelah sampek di atas, wooooooooooooooooooo... amazed sekali. **

Padang Lavender dilihat dari tanjakan cinta

Perjalanan menuju padang lavender

ini nih bunganya, bagus kaaaaaan


tenggelam dalam laut ungu

Menuju Cemoro Kandang. Oro-oro ombo

Oya.. kemudian pukul 14.00 tim cewek plus si Tyo memilih untuk kembali turun, kembali ke tenda. Sementara Bagas, Surya, dan Toma melanjutkan perjalanan ke Kalimati demi melihat puncak semeru. Saya pikir" saya bener" capek sekali kalau mau ngikutin mereka. Njaremnya itu lo belum ilang dan dari awal emang nggak niat muncak :p

Oro oro ombo. Kabut mulai menggelayut





- senin -

Tidak ada rencana hari senin akan kemana. Waktu itu cuaca juga mendung, meskipun sempet dapat landscape sunrise. Jadinya ya masak-masak di tenda sambil gerimis. Oya.. selama ngecamp saya itu jadi tukang masak. Padahal saya nggak pernah masak sama sekali di rumah :3


Aktivitas tiap pagi. Cuci muka dan gosok gigi tanpa mandi. Hahs

Refleksi



Siangnya.. anak lelaki memutuskan kembali menanjak ke padang lavender. Kami para cewek nggak pada ikut dan memilih tiduran aja di tenda. Hehe
Mereka emang niat banget sih, sebelum berangkat nyiapin bekal dan sepucuk notes yang isinya harapan mereka plus nama gebetannya [alay kan alay kaaaan] trus nanti bakalan dikubur di atas sana. Haha.. anak2 ababil deh.



Pesenan saya, motoin awan :3

Mereka beraksi !

Subhanallah 

Para abege labil #eh


Nah kegiatan kami di sana tiap malam adalah ngobrol apapun di dalam tenda. Asik memang saling bertukar cerita di tempat seperti ini. Sampai kita terlelap dan mimpi indaaaah :)




- selasa -
Pagi-pagi sekali kami para cewek sudah teriak-teriak buat mbangunin para cowok yang masih aja molor. Ya.. karena hari ini kami harus kembali ke malang. Siap-siap semuanya, hingga akhirnya pukul 08.30 kami mulai melangkah menjauhi Ranu Kumbolo. Perjalanan pulang sudah pasti tak seberat ketika mendaki [yaiyalah] dan lebih cepat. Cuaca hari itu cerah, dan semangatpun menggebu. Yaah.. malang we are coming !



Packing pulang

Satu-satunya foto lengkap kami bertujuh. Foto terakhir sebelum benar-benar meninggalkan tempat ajaib ini.


Perjalanan pulang

Bagaa! Ketua rombongan


View kumbolo dari pos 4

Di balik bukit itulah punacak semeru berdiri kokoh

Istirahat sebentar di pos 2

akhirnya pukul 14.30 berhasil sampai dengan selamat di ranu pani. Waktunya makaaaaaan. Laper banget.


Selamat tinggal semeru, khususnya Ranu Kumbolo, Oro-oro ombo, dan tanjakannya. Trimakasih telah menghadiahkan kepada kami Padang Bunga Ungu yang indahnya tiada tara. Trimakasih untuk ibu penjual pecel/rawon/ bakso. Trimakasih untuk lombok jumbonya yang pedes gilaaaaaak. Trimakasih bapak supir pick up/jeep. Ahh.. membahagaiakan sekali rasanya. Nanti saya kesana lagi yaa.. Sambut saya kembali ! :D

tertanggal, 
15-18 agustus   2013



Salam semeru !
Bagas.   Toma. Surya. Tyo. Mella. Malda. Auliya



Rincian biaya yang dibutuhkan :
Angkutan kota AL 3000
Angkutan arjosari-tumpang 5000-7000
Tumpang-ranu pani sewa pick up 35.000 per anak
Registrasi masuk pendakian 10000

Biaya di atas belum termasuk biaya pribadi dan sewa peralatan kebutuhan pendakian.



6 Comments

  1. Woooooooooooooooooooooooooooo
    Tak akoni ancen :D haha

    ReplyDelete
  2. woooooooo. ono seng salah a? :3
    diakoni opo eh ? :o

    ReplyDelete
  3. Onok lak, awkmu gawe blog gak ngajari -_-
    Diakoni lek gak diragukan meneh, paling seng ngarang buku "udah putusin aja" iku paling awkamu yo :D haha

    ReplyDelete
  4. yaelllaaa.. duh paling awakmu yo wes pinter >.<
    wuakakaka.. mosok aku pindah gender

    ReplyDelete