Memang pergi dengan mengucap
selamat tinggal akan mudah untuk melupakan daripada pergi tanpa menoleh
belakang... (Mas Rio)
Untuk itulah, mengapa saya selalu diam saja tanpa
berucap selamat tinggal ketika saya ataupun kamu pergi duluan. Bukan karena
apa. Karena saya pikir saya sependapat dengan pikiran sederhana di atas. Bagus
sekali bukan. Jangan pernah berpikir saya selalu acuh terhadap kepergianmu pun
kedatanganmu. Kamu! Ya kamu, ingat ya.. selalu ada di sini *tunjuk dada* #eaa
Atau memang saya sengaja, agar kamu pun tak
melupakan saya. Sederhana. Saya tidak mau jadi orang yang sulit. Saya mau jadi
orang yang sederhana saja. Saya mau lebih santai menghadapi segala sesuatunya.
Terimakasih ya :3
Oke, ini hari terkahir kuliah semester 4 (meskipun
besok masih ada jam *pura-pura nggak ada*). Nggak terasa banget, semester 5 sudah
menunggu dengan centilnya di 3 bulan kedepan. Seharian ini saya benar-benar
sibuk ngurusin tugas ini itu yang udah pada deadline. Ya baru ini duduk manis
santai di depan laptop nulis tulisan gak penting banget ini. Capek sekali
memang. Saya akan segera mandi kemudian solat isya, lalu entah nanti apa yang
akan saya lakukan. Buku bersampul pink ngejreng yang saya beli tanggal 9 lalu
itu sebenarnya sudah memanggil. Tapi sebentar, saya akan mempersiapkan hati
saya dulu sampai benar-benar siap.
Yak!
Kamu yang sesekali nongol di pikiran
saya, selamat malam, tak perlu mengirim pesan singkat, saya yakin kamu
baik-baik saja di sana. Saya pastikan juga bahwa saya juga baik-baik
saja dengan perut yang sudah terasupi meskipun telat. Sekali lagi
selamat malam ya... bersantailah
sejenak, karena kamu perlu itu :)
20:29
Auliya