*Hari ini liburan paskah. Saya selalu bingung mau ngapain*
Sebenarnya agenda weekend kali ini untuk keluarga besar adalah pergi ke Madura karena ada walimahan keluarga disana. Saya sedang males bepergian jauh-jauh gitu, capeknya itu lo. Jadilah saya ditinggal sendirian di kota malang tercinta ini. Lagian baru liburan semester lalu, saya sempet ke Madura, berkunjung ke rumah sodara-sodara yang emang udah lama banget nggak dikunjungi #eh. Sekalian aja, ajang buat ngumpul sekeluarga lengkap kap kap. Jadilah berangkat malam hari, dan nyampek di sana pagi buta. 
*ngepostnya telat banget*

Jembatan Suramadu

Read more »



Dia seorang perempuan, muda, dan begitu cerdas. Terlihat jelas dari perangainya. Tampilannya sederhana, tidak menunjukkan bahwa dia adalah seorang dokter muda di Pulau Dewata sana. Sepanjang ia datang, senyum gigi kawatnya itu yang selalu mengembang ramah. Seperti sudah berkali-kali bertemu kemudian ngobrol santai bersama keluarga kami. Sesekali guyonan memecah tawa suasana sore itu. Ia banyak sekali bercerita tentang perjalanan hidupnya yang berpindah-pindah kota, tentang kuliahnya, pun tentang keluarganya. Jika boleh dibandingkan, keluarga kami dengan keluarganya seperti langit dan bumi. Betapa bapak dan ibuk berkali-kali menghela napas tak percaya, anak laki-laki satunya begitu “beruntung” dipertemukan dengan sosok wanita seperti itu, sekaligus tak percaya. Apa yang ia lihat dari sosok Mas ? Saya rasa Mas saya pakai sihir ini untuk memincut perempuan itu. Ahaha.. saya tak habis pikir sama sekali. Mungkin inilah hadiah untuk Mas saya setelah berkali-kali disakiti oleh perempuannya yang dulu.
Kembali ke tokoh awal, si perempuan. Kalau dilihat sekilas, ia begitu mirip dengan Mbak saya. Kulit putih, pipi tembem, hidung yang nggak mancung tapi juga nggak pesek, bibir yang tipis, kecuali matanya yang agak sedikit belo. Tidak cantik, tidak jelek, tapi enak dipandang. Keluarga besar saya terlihat begitu antusias menyambut kedatangannya yang tiba-tiba. Ia diperkenalkan sebagai perempuan yang akan menemani hidup Mas saya selanjutnya, selamanya (amin). Namanya Zata.


Rampal, 17 Maret 2013
GirlsTime #2
Setelah sukses bikin acara di GIRLS TIME #1 (renang), kami para cewek-cewek kece DKV offering F 2011 bikin hajat lagi nih. Yap! Wisata Kuliner di Festival Jajanan Bango Malang #FJBMalang. Meskipun kali ini nggak lengkap kesebelasannya (minus Tenti, Keke), kami tetap dengan hati gembira menuju ke lokasi, Lapangan Rampal. Sistem #FJBMalang sendiri yaitu bayar langsung di standnya dan langsung mendapatkan kupon yang nantinya bakalan ditukar dengan seplastik kecap Bango. Harga yang dipatok macam-macam, antara 10ribu-15ribu. Sebelum berangkat kesini, saya sempet browsing dan memutuskan untuk mencoba Oseng-oseng Mercon Bu Narti Yogyakarta :p
 Here we gooo~

Girls Time #2

Read more »


Malam ini bulan tak datang, pun bintang. Mengintip malu-malu dibalik awan juga tidak. Kemana kalian? Di atas meja belajrku ada sepucuk surat yang harusnya kutitipkan pada kalian malam ini. Seperti biasa, surat sapaan. Aku tahu, selama ini kalian nakal. Membuka surat titipanku kemudian terkikik dan lekas melipatnya kembali. Dasar kalian berdua! Sst.. tapi kali ini, kumohon jangan begitu, ini rahasia, rahasia banget malah. Jadi mungkin malam ini bukan malam yang tepat. Malam besok, besok, dan besoknya lagi kuharap kalian datang. Ya?!

Oya, kemaren saya sempet jadi fotografer gadungan prewedding tetangga saya. Hahaha.. pengalaman pertama dan sebenarnya saya bingung ngarahin gayanya :p
Yauda sih sejadinya aja.. ini beberapa hasil jepretan saya




beauty isn't it ? :)

Saya selalu jatuh cinta kepada langit, kepada bau hujan, kepada lautan, kepada angin, kepada es krim, dan kepada segenap ciptaan-Nya. Mereka masih sama, selalu tersenyum pada saya. Yes, They still! :)
Masing-masing memiliki keindahan yang dinikmati dengan caranya sendiri-sendiri pula. 
"Fabiayyi aalaa'i Rabbi kumaa tukadzdzibaan - Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"




Hari Senin. Seperti biasa tidak ada yang spesial, kecuali akan kembalinya kamu, mungkin. Semuanya masih sama, semuanya baik-baik saja. Senin yang kelabu, seperti tak pernah sudi manusia-manusia dengan langkah gembira pergi bekerja, bersekolah, pun pergi kuliah. Oh ya... saya kehilangan separuh hati saya. Entah saya lupa menaruhnya dimana. Tapi rupanya kamu yang membawanya :p

Hari Senin. Seperti hari lainnya. Akhir-akhir ini stok semangat saya menipis kemudian habis. Saya bingung mau isi ulang dimana. Habis di waktu yang tak tepat! Yeah -_-
Kamu . . .
Kita ?
*diam*