Aku telah bersedia menerima luka hati, air mata, darah, akan mengalir. Banyak, banyak, tetapi tidak apalah. Itu semuanya akan menuju kemenangan. Tak ada cahaya yang tidak didahului gelap gulita.
-         -  Surat Kartini kepada Tuan E. C. Abendon

H-3 Hari Kartini 
Ibu, emak, mama, mami, bunda, atau bagaimanapun orang menyebutnya adalah sosok kartini lain. Mereka ada dengan pengorbanan, senyuman, dan kasih sayang. Pun Ibuk bagi saya, sosok yang 20 tahun ini telah ada berjalan mengiri saya. Entah sudah berapa pengorbanan yang dilakukannya. Tak akan pernah terhitung. Setiap saya bangun pagi, ia sudah terlihat sibuk di dapur, entah mempersiapkan apa, meskipun saya akui beliau tak pandai memasak. Di sisi lain Ibuk tak hanya kartini bagi saya. Beliau juga kartini bagi ratusan anak didiknya di sekolah. Begitulah, Ibuk adalah salah satu pengajar sekolah swasta di daerah saya. Beliau juga aktif dibeberapa kegitan kesosialan yang ada. Sibuk, tentu sibuk sekali. Namun, beliau tak pernah melupakan keluarganya, begitu pandai membagi waktu. Ya, ibuk memang kartini bagi keluarga saya. Beliau selalu pulang dengan senyuman meski lelah begitu nampak dari wajah keriputnya. Ah Ibuk... terimasih untuk segalanya, semoga Allah membalas semuanya dengan kebaikan yang tak terkira.
Selamat Hari Kartini, Ibuk ... J



This post i dedicate for my super kind people in my life, my inspiration, the only one woman who always save me and care if i hurt.

Wanita Terinspiratif Blog Competition by ZALORA Indonesia , Blog ZALORA


Leave a Reply