The Reviving Moment



 190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,



 191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.

 192. Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, Maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.

 193. Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): "Berimanlah kamu kepada Tuhanmu", Maka Kamipun beriman. Ya Tuhan Kami, ampunilah bagi Kami dosa-dosa Kami dan hapuskanlah dari Kami kesalahan-kesalahan Kami, dan wafatkanlah Kami beserta orang-orang yang banyak berbakti.

. . Ya 194Tuhan Kami, berilah Kami apa yang telah Engkau janjikan kepada Kami dengan perantaraan Rasul-rasul Engkau. dan janganlah Engkau hinakan Kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji."  


Ramadhan 1431 H
Yap. Ayat-ayat inilah yang selalu membuat saya tersentuh, tiap kali salat tarawih di masjid. Yang tak pernah ketinggalan dibaca sang imam tiap hari di beberapa rokaat tarawih. Membuat saya hapal di luar kepala dan akhirnya jatuh cinta. Pertama kali, saya tak tahu ini surat apa dan ayat berapa. Nah, dengan tanpa sengaja pas saya mengaji eh... ketemulah sama ayat ini. Ternyata surat Ali Imran : 190-194. Hmm.... ketika  saya baca terjemahnya, menyentuh sekali. Dan sampai sekarang pun saya selalu mengingat bahkan sampai terngiang-ngiang bagaimana nada-nada bacaan imamnya, wakafnya, sampai gimana serunya mendengarkan bacaan ini di kekhusyukan salat. ^^

Ramadhan 1433 H

Ayat ini sudah tidak  lagi terdengar di ramadhan tahun ini. Ya.... sang imam  mendapatkan cobaan dari Allah. Beliau sakit dan tidak bisa mengimami seperti tahun-tahun sebelumnya. Semoga beliau segera disembuhkan dan bisa menjadi imam di tahun depan. Rindu sekali dengan iramanya membacakan ayat ini. :)


Setidaknya dari pengalaman 2 tahun itu, hati saya tersentuh dan mencoba untuk menjadi pribadi yang lebih baik dalam segala aspek kehidupan. Membaca ayat ini seakan-akan terasa tertampar dan merasa menjadi manusia yang tak pandai bersyukur. Betapa besar kuasa Allah, dan betapa tidak berdayanya kita di pusaran takdir sang Ilahi.  


 Tulisan ini diikutsertakan pada Monilando’s First Giveaway


4 Comments

  1. Hiks.. ayat2 yg bikin merinding... T.T

    Makasih partisipasinya ya Auliya, salam kenal ya :)

    ReplyDelete
  2. Salam kenal juga mbaak... :)
    Makasi uda bei kesempatan buat ikutaan... :D

    ReplyDelete
  3. salam kenal juga bang...
    amiin..aamiin.. smoga bruntung :)
    btw, umur saya masi kepala 1. kok uda dipanggil jeng ?? :D
    *berasa tua*

    ReplyDelete